JUJUR
Semua terasa begitu saja
terjadi. Aku bahkan belum sepenuhnya tersadar akan kejujuranku. Aku sangat
ingat kata-katanya “Dia lebih peduli dan lebih cinta kepada semua ciptaan-Nya”.
Aku juga belum mengerti apa arti dia mengatakan itu, akan tetapi aku yakin itu
untuk kebaikan kita berdua.
Secara tidak langsung kata
“lupakan” menjadi sangat mudah untuk diucapkan olehnya, akan tetapi tidak untukku. Kata
itu terasa berat dan susah untuk aku keluarkan dari mulutku, jadi aku tidak
berjanji untuk bisa melupakanmu.
Logika, ya kamu menghadapi
persoalan ini menggunakan logikamu. Dan aku disini terlalu lemah dengan
perasaanku. Untuk jatuh dalam lingkaran ini saja aku begitu susah, jadi
sekalinya aku jatuh maka akan susah pula aku terbangun. Mungkin itulah
kelemahanku, dan aku memahami itu.