Selasa, 16 April 2013

Waktu Mulut Berkata

"Mulut adalah senjata paling tajam yang melekat pada tubuh kita."

Ibaratkan saja kata-kata adalah amunisi, maka mulut lah yang menjadi senjatanya. Dan hati kita menjadi penentu apakah amunisi ini akan kita keluarkan atau hanya menjadi simpanan saja. Jangan sampai ada makhluk tak berdosa yang menjadi sasaran
Begitu mudahnya kata-kata dapat keluar dari mulut ini. Tapi jangan sampai kita terjebak dalam kata yang kita keluarkan sendiri. Karena itu rasanya pasti akan sakit.
Terlalu mudah untuk mengatakan benci, marah, sayang, cinta, kadang membuat segalanya berubah. Tidak tanggung-tanggung perubahan itu bisa terjadi bahkan seratus delapan puluh derajat berbeda dari apa yang kita harapkan di awal. Semua orang pasti tidak mau hal itu terjadi pada orang yang mereka sayang. Ya mereka yang selalu di kasihi dan sayangi.
Pemikiran matang sangat diperlukan dalam hal ini. Agar amunisi kita ini dapat dikeluarkan tepat pada waktunya, tanpa menyakiti maupun merubah orang lain.
Tapi ingat, waktu adalah hal yang tidak pernah mengenal kata mundur. Dia akan tetap berjalan maju. Tanpa mempedulikan apa yang ada di belakang dan dia tidak mau tahu tentang masa lalu, karena itu adalah tanggung jawab kita sebagai makhluk yang menjalankan kehidupan.
Jadi jika memang perlu mengatakan segeralah, ambil langkah cepat. Akan tetapi apabila keyakinan terlalu kecil, mungkin diam lebih baik. Pikirkanlah semua matang-matang, karena waktu akan selalu berjalan.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar